Pedas, asam, segar uuummmm kalau mendengar tiga kata tersebut pastilah mengarah pada satu kudapan yang banyak digemari kaum hawa, Rujak.
Warisan kuliner khas Indonesia satu ini ternyata memiliki banyak
variasinya lho Openricers. Tidak hanya sebatas rujak buah saja, rujak
nusantara kaya akan ragamnya dengan sensasi rasa yang berbeda-beda pula.
Langsung saja telusuri varian saja rujak nusantara yang bikin kamu
meneteskan air liur berikut ini.
1. Rujak Kuah Pindang
Ini adalah rujak khas Bali. Kamu hanya akan menemukannya hanya di Bali saja lho. Menggunakan kuah ikan pindang, yakni ikan lemuru yang memiliki rasa dan aroma sangat kuat. Tampilan rujak khas Bali Selatan ini berupa potongan buah segar seperti mangga, jambu, mentimun, bengkuang, dan ragam buah yang biasa digunakan pada rujak bumbu kacang. Lalu diguyur kuah pindang yang asam pedas sekaligus gurih. Jangan khawatir dengan aroma amis ikan ya OpenRicers. Pengolahan yang tepat membuat aroma amisnya lenyap berganti dengan aroma segar.
2. Rujak Cingur
Sedikit mirip dengan pecel atau gado-gado, namun rujak yang satu ini cukup unik OpenRicers. Perpaduan irisan moncong sapi dan buah-buahan seperti timun, bengkuang, mangga, nanas, kedondong serta potongan lontong, tahu, tempe ditambah kecambah, kangkung dan kacang panjang akan langsung mengenyangkan perut kamu. Bumbunya yang khas adalah rahasia dari makanan ini yang bakal membuat kamu ketagihan. Petis udang, kacang tanah, gula merah dan cabai diulek halus hingga tercampur rata. Diguyur di atas bahan-bahan tadi dan siap menggoyang lidah kamu. Rujak khas Surabaya ini ternyata memiliki saudara kembar yakni rujak ‘matengan’ dengan bahan yang sama hanya saja minus buah-buahan dan sayuran disajikan dalam keadaan matang.
3. Rujak Juhi
Orang Betawi juga punya rujak jagoannya, yup rujak juhi namanya. Menggunakan suwiran juhi atau jenis cumi asin yang ditaburi di atas tumpukan mie basah serta bahan pelengkapnya seperti tahu, kentang, daun selada, ketimun dan kerupuk sagu. Kemudian diberi bumbu rujaknya yang dibuat dari kacang tanah, cabai, cuka, gula, air, bawang putih, kecap manis dan garam. Rujak ini sudah mulai langka dan jarang dijumpai. OpenRicers yang tinggal di daerah pinggiran Kota Jakarta mungkin masih bisa menemukan jejak-jejak penjual rujak juhi.
4. Rujak Mie
Rujak mie sebetulnya bukanlah jenis rujak yang memiliki komposisi buah atau sayur pada umumnya. Makanan ini mungkin lebih mirip pempek dengan mie. Namun di Sumatera Selatan sebutan rujak mie memang mengarah pada pempek kuah cuka. Mie telur basah, soun atau mie putih, irisan timun, potongan tahu kuning dan taburan ebi dicampur bersama pempek goreng jenis lenjer kemudian disiram kuah cuka segar. Makanan ini merupakan makanan peleburan dua budaya yakni budaya melayu dan tionghoa.
5. Rujak Buah
Termasuk di dalamnya rujak serut, rujak potong dan rujak bebeg (tumbuk). Inilah rujak yang paling banyak penggemarnya. Rujak simpel dengan mencampur aneka buah-buahan dan diberi bumbu rujak hasil ulekan kacang tanah, gula merah, garam, cabai dan sedikit terasi. Umumnya buah yang dipakai pepaya, nanas, mentimun, kedondong, mangga muda, bengkuang, jambu air dan ubi jalar. Diserut, ditumbuk atau cukup dipotong-potong, rujak buah selalu meriah disantap bersama di saat cuaca terik.
6. Rujak U’Groeh
Rujak asal Aceh ini amat unik OpenRicers. Bukan buah sembarang buah yang dipakai, namun daging kelapa muda yang lembut dijadikan sebagai bahan utamanya. Dilengkapi dengan irisan papaya muda dan taburan kacang tanah kemudian diberi es serut di atasnya. Lantas apa seperti apa rasanya? Sangat segar sebab kuah rujaknya dibuat dari campuran cabai, gula aren, garam dan jeruk nipis. Selalu disajikan dingin karena itulah ciri khas rujak ini.
7. Rujak Rumput Laut (Bulung)
Rumput laut atau bulung dalam bahasa Bali adalah jenis bahan yang lezat dijadikan rujak. Rujak bulung yang hanya dapat kamu temukan di seputaran kota Denpasar ini memakai kuah yang sama dengan rujak kuah pindang. Hanya saja rujak bulung memakai jenis rumput laut hijau dan putih, spenosum dan aspirila yang di taburi kelapa parut. Sekilas rujak ini justru lebih mirip urap ketimbang rujak. Sama seperti rujak kuah pindang, rujak bulung sama sekali tidak tercium aroma amis ikan. Sebaliknya rasa asinnya yang berpadu mantap dengan aroma terasi serta pedas cabai mampu menambah kesegaran rumput laut ketika disantap.
8. Rujak Shanghai
Jika rujak cingur memakai moncong sapi sebagai bahan yang mencirikan makanan tersebut. Maka rujak khas etnis tionghoa ini memakai daging seafood seperti cumi-cumi besar dan ubur-ubur. Lho rujak jenis apa ya yang memakai seafood? Inilah rujak shanghai, rujak khas yang tidak ada hubungannya dengan buah-buahan. Bumbu berupa bawang putih yang sudah dihaluskan dicampur dengan air, saus tomat, dan sambal tomat diguyur di atas racikan kangkung, seafood, lobak dan mentimun. Sebagai topping diberi taburan kacang tanah yang dihaluskan. Rasa asam, manis, pedas, asin bercampur jadi satu. Tertarik mencicipi Openricers?
9. Rujak Es Krim
Rujak es krim pertama kali ditemukan di Yogyakarta, tepatnya di depan Puro Pakualaman, sekitar tahun 90-an. Pedagang rujak es krim ini memodifikasi rujak serut dengan air buah yang sudah bercampur dengan bumbu rujaknya bersama beberapa scoop es krim. Rasa manis, asam, renyah buah, dan dingin memberi sensasi unik saat menyantap rujak ini. Es krim yang digunakan awalnya adalah es krim puter atau es krim tradisional dengan rasa kelapa, nangka atau vanila, kemudian setelah gaung rujak es krim kian membahana, es krimnya mulai diganti dengan es krim modern. Bahkan beberapa ditemukan kreasi rujak es krim dengan rasa es krim yang lainnya.
10. Rujak Pengantin
Rujak pengantin adalah jenis makanan yang kerap muncul saat perhelatan pernikahan karena itulah disebut rujak pengantin. Sebab di luar perayaan tersebut rujak pengantin memang sulit ditemukan. Makanan ini sebenarnya mirip gado-gado, namun bedanya gado-gado memakai saus kacang dengan aroma terasi. Sementara rujak pengantin memakai ebi atau udang kering dan sedikit cuka sehingga rasanya lebih asam dan gurih. Bahan-bahannya tak berbeda jauh dengan gado-gado, sama-sama memakai sayuran seperti kol, selada, kangnkung, timun, kentang dan potongan tahu goreng yang dilengkapi kerupuk.
Wah, ternyata keanekaragaman makanan yang satu ini sangat banyak yah OpenRicers. Dan semuanya sangat menggoda untuk dinikmati satu persatu. Tapi perlu diwaspadai saat menyantap rujak, mengingat rasa rujak dominan rasa pedas sebaiknya kamu tidak terlalu kalap saat menyantapnya sekalipun rasanya amat lezat atau kamu akan mengalami masalah dengan perut kamu OpenRicers. Selamat mencoba. Mau berburu rujak nusantara yang lezat tadi OpenRicers? Lihat di review makanan ya untuk lokasi-lokasinya.
1. Rujak Kuah Pindang
Ini adalah rujak khas Bali. Kamu hanya akan menemukannya hanya di Bali saja lho. Menggunakan kuah ikan pindang, yakni ikan lemuru yang memiliki rasa dan aroma sangat kuat. Tampilan rujak khas Bali Selatan ini berupa potongan buah segar seperti mangga, jambu, mentimun, bengkuang, dan ragam buah yang biasa digunakan pada rujak bumbu kacang. Lalu diguyur kuah pindang yang asam pedas sekaligus gurih. Jangan khawatir dengan aroma amis ikan ya OpenRicers. Pengolahan yang tepat membuat aroma amisnya lenyap berganti dengan aroma segar.
2. Rujak Cingur
Sedikit mirip dengan pecel atau gado-gado, namun rujak yang satu ini cukup unik OpenRicers. Perpaduan irisan moncong sapi dan buah-buahan seperti timun, bengkuang, mangga, nanas, kedondong serta potongan lontong, tahu, tempe ditambah kecambah, kangkung dan kacang panjang akan langsung mengenyangkan perut kamu. Bumbunya yang khas adalah rahasia dari makanan ini yang bakal membuat kamu ketagihan. Petis udang, kacang tanah, gula merah dan cabai diulek halus hingga tercampur rata. Diguyur di atas bahan-bahan tadi dan siap menggoyang lidah kamu. Rujak khas Surabaya ini ternyata memiliki saudara kembar yakni rujak ‘matengan’ dengan bahan yang sama hanya saja minus buah-buahan dan sayuran disajikan dalam keadaan matang.
3. Rujak Juhi
Orang Betawi juga punya rujak jagoannya, yup rujak juhi namanya. Menggunakan suwiran juhi atau jenis cumi asin yang ditaburi di atas tumpukan mie basah serta bahan pelengkapnya seperti tahu, kentang, daun selada, ketimun dan kerupuk sagu. Kemudian diberi bumbu rujaknya yang dibuat dari kacang tanah, cabai, cuka, gula, air, bawang putih, kecap manis dan garam. Rujak ini sudah mulai langka dan jarang dijumpai. OpenRicers yang tinggal di daerah pinggiran Kota Jakarta mungkin masih bisa menemukan jejak-jejak penjual rujak juhi.
4. Rujak Mie
Rujak mie sebetulnya bukanlah jenis rujak yang memiliki komposisi buah atau sayur pada umumnya. Makanan ini mungkin lebih mirip pempek dengan mie. Namun di Sumatera Selatan sebutan rujak mie memang mengarah pada pempek kuah cuka. Mie telur basah, soun atau mie putih, irisan timun, potongan tahu kuning dan taburan ebi dicampur bersama pempek goreng jenis lenjer kemudian disiram kuah cuka segar. Makanan ini merupakan makanan peleburan dua budaya yakni budaya melayu dan tionghoa.
5. Rujak Buah
Termasuk di dalamnya rujak serut, rujak potong dan rujak bebeg (tumbuk). Inilah rujak yang paling banyak penggemarnya. Rujak simpel dengan mencampur aneka buah-buahan dan diberi bumbu rujak hasil ulekan kacang tanah, gula merah, garam, cabai dan sedikit terasi. Umumnya buah yang dipakai pepaya, nanas, mentimun, kedondong, mangga muda, bengkuang, jambu air dan ubi jalar. Diserut, ditumbuk atau cukup dipotong-potong, rujak buah selalu meriah disantap bersama di saat cuaca terik.
6. Rujak U’Groeh
Rujak asal Aceh ini amat unik OpenRicers. Bukan buah sembarang buah yang dipakai, namun daging kelapa muda yang lembut dijadikan sebagai bahan utamanya. Dilengkapi dengan irisan papaya muda dan taburan kacang tanah kemudian diberi es serut di atasnya. Lantas apa seperti apa rasanya? Sangat segar sebab kuah rujaknya dibuat dari campuran cabai, gula aren, garam dan jeruk nipis. Selalu disajikan dingin karena itulah ciri khas rujak ini.
7. Rujak Rumput Laut (Bulung)
Rumput laut atau bulung dalam bahasa Bali adalah jenis bahan yang lezat dijadikan rujak. Rujak bulung yang hanya dapat kamu temukan di seputaran kota Denpasar ini memakai kuah yang sama dengan rujak kuah pindang. Hanya saja rujak bulung memakai jenis rumput laut hijau dan putih, spenosum dan aspirila yang di taburi kelapa parut. Sekilas rujak ini justru lebih mirip urap ketimbang rujak. Sama seperti rujak kuah pindang, rujak bulung sama sekali tidak tercium aroma amis ikan. Sebaliknya rasa asinnya yang berpadu mantap dengan aroma terasi serta pedas cabai mampu menambah kesegaran rumput laut ketika disantap.
8. Rujak Shanghai
Jika rujak cingur memakai moncong sapi sebagai bahan yang mencirikan makanan tersebut. Maka rujak khas etnis tionghoa ini memakai daging seafood seperti cumi-cumi besar dan ubur-ubur. Lho rujak jenis apa ya yang memakai seafood? Inilah rujak shanghai, rujak khas yang tidak ada hubungannya dengan buah-buahan. Bumbu berupa bawang putih yang sudah dihaluskan dicampur dengan air, saus tomat, dan sambal tomat diguyur di atas racikan kangkung, seafood, lobak dan mentimun. Sebagai topping diberi taburan kacang tanah yang dihaluskan. Rasa asam, manis, pedas, asin bercampur jadi satu. Tertarik mencicipi Openricers?
9. Rujak Es Krim
Rujak es krim pertama kali ditemukan di Yogyakarta, tepatnya di depan Puro Pakualaman, sekitar tahun 90-an. Pedagang rujak es krim ini memodifikasi rujak serut dengan air buah yang sudah bercampur dengan bumbu rujaknya bersama beberapa scoop es krim. Rasa manis, asam, renyah buah, dan dingin memberi sensasi unik saat menyantap rujak ini. Es krim yang digunakan awalnya adalah es krim puter atau es krim tradisional dengan rasa kelapa, nangka atau vanila, kemudian setelah gaung rujak es krim kian membahana, es krimnya mulai diganti dengan es krim modern. Bahkan beberapa ditemukan kreasi rujak es krim dengan rasa es krim yang lainnya.
10. Rujak Pengantin
Rujak pengantin adalah jenis makanan yang kerap muncul saat perhelatan pernikahan karena itulah disebut rujak pengantin. Sebab di luar perayaan tersebut rujak pengantin memang sulit ditemukan. Makanan ini sebenarnya mirip gado-gado, namun bedanya gado-gado memakai saus kacang dengan aroma terasi. Sementara rujak pengantin memakai ebi atau udang kering dan sedikit cuka sehingga rasanya lebih asam dan gurih. Bahan-bahannya tak berbeda jauh dengan gado-gado, sama-sama memakai sayuran seperti kol, selada, kangnkung, timun, kentang dan potongan tahu goreng yang dilengkapi kerupuk.
Wah, ternyata keanekaragaman makanan yang satu ini sangat banyak yah OpenRicers. Dan semuanya sangat menggoda untuk dinikmati satu persatu. Tapi perlu diwaspadai saat menyantap rujak, mengingat rasa rujak dominan rasa pedas sebaiknya kamu tidak terlalu kalap saat menyantapnya sekalipun rasanya amat lezat atau kamu akan mengalami masalah dengan perut kamu OpenRicers. Selamat mencoba. Mau berburu rujak nusantara yang lezat tadi OpenRicers? Lihat di review makanan ya untuk lokasi-lokasinya.
Post a Comment